Jumat, 11 Oktober 2013

Lawang Kuari


Gua Lawang Kuari berupa sebuah gua batu yang terletak di desa Seberang Kapuas, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat. Gua ini memiliki sejarah yang sangat penting bagi pekembangan kewedanaan Sekadau. Tempat ini dikisahkan dulunya menjadi tempat pelarian bagi raja Sekadau setelah tersisih dari kerajaannya oleh para saudaranya. 


Di lokasi ini, menurut kepercayaan masyarakat sekitar, berdiri sebuah istana milik Pangeran Agung putra bungsu raja kerajaan Sekadau. Kerajaan ini berkembang menjadi kerajaan yang besar. Kerajaan Lawang Kuari menjadi salah satu target penaklukan oleh Belanda. Untuk mencegah serangan Belanda ke kerajaan tersebut, maka Pangeran Agung memerintahkan kepada prajurit dan warganya untuk menabur “abu gelap” mengelilingi seluruh daerah kerajaan. Hal tersebut menyebabkan kerjaan hanya tampak seperti gua batu yang menghadap ke Sungai Kapuas hingga saat ini.

Gua Lawang Kuari memiliki tiga lubang yang terletak di sepanjang Gua Lawang Kuari. Tiga lubang gua ini ternyata dimiliki oleh suku yang berbeda-beda. Lubang pertama yang terletak di sebelah kanan (bagian hilir Sungai Kapuas) dimiliki oleh suku Dayak, lubang gua yang berada di bagian tengah dimiliki oleh suku Senganan (Melayu), lubang terakhir di sebelah kiri (bagian hulu Sungai Kapuas) dimiliki oleh suku Tionghoa
Dulunya, masing-masing gua ini sering ditempati oleh para raja di Sekadau untuk bertapa. Konon, lorong yang berada di masing-masing lubang di gua ini memiliki panjang yang dapat menembus hingga kota Tayan di kabupaten Sanggau. Lubang-lubang di mulut gua Lawang Kuari sendiri berukuran sangat kecil untuk dapat dimasuki oleh seorang manusia dewasa. Walau begitu, masyarakat percaya bahwa beberapa orang terpilih dapat masuk ke dalam lubang-lubang tersebut. Dan bagi mereka yang berhasil untuk merangkak masuk ke dalam gua ini, dipercaya akan mendapatkan banyak 'kekayaan' yang berada di dalam gua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar